Naskah Drama “M…

Naskah Drama “Maling”

NASKAH DRAMA

“MALING”

Pemain (Tokoh)

  1. Pak Cokro
  2. Bu Cokro
  3. Bu Marni
  4. Hany
  5. Sekar
  6. Polisi
  7. Tukang Roti

 

 

  1. Dulu keluarga Pak Cokro dan keluarga Bu Marni sangat harmonis. Mereka saling membantu dan member. Suatu ketika Pak Cokro sedang duduk santai bersama istrinya.

Bu Cokro              : “Kasihan. Bu Marni sudah janda, sedangkan empat anaknya

                                 masih kecil-kecil”

Pak Cokro           :  “Betul bu. Kita harus saling membantu sesame tetangga”

Untuk membalas kebaikan keluarga Pak Cokro, Bu marni bermaksud untuk membantu pekerjaan rumah keluarga tersebut tanpa meminta imbalan sedikitpun. Ketika Bu Marni sedang berbincang-bincang dengan Bu Cokro didekat halaman rumahnya.

Bu Marni              : “Bu Cokro, terimakasih atas semua kebaikan keluarga Ibu dan     

                               Pak Cokro kepada keluarga saya”

Bu Cokro             : “Sama-sama bu,” (tersenyum ramah).

                               “Kita harus saling tolong-menolong bukan?”

Bu Marni             : “Betul bu, tapi untuk membalas kebaikan keluarga Ibu. Izinkan

                               izinkan saya bekerja dirumah Ibu, tidak digajipun tidak apa-apa

                               Bu,”

Bu Cokro             : “Tapi, bu Marni kan butuh uang untuk biaya sekolah Sekar dan

                               anak ibu lainnya serta biaya kehidupan sehari-hari keluarga Ibu

                               sendiri. Ada baiknya Ibu bekerja dirumah keluarga kami namun

                              tetap di gaji. Bagaimana?”

Bu Marni             : (terharu atas kebaikan Ibu Cokro).

“Terimakasih banyak Bu.  Keluarga Ibu sudah terlalu banyak membantu keluarga saya”

Bu Cokro             : “Iya bu. Tidak usah sungkan-sungkan pada keluarga kami”

 

  1. Hubungan kedua keluarga tersebut menjadi menjauh, semenjak keluarga Pak Cokro berubah menjadi OKB (Orang Kaya Baru). Bu Marni jarang berkunjung atau melihat halaman rumahnya saja tidak bias karena rumah Pak Cokro yang terturtup dengan pagar depan yang menjulang tinggi dan ditutup dengan fiberglas warna biru tua. Serta memiliki dua pembantu dan supir.

Bu Marni              : “Memang bener yah, orang yang mendadak kaya menjadi

                                sombong dan angkuh.”

Sekar                    : “Maksud Ibu itu, pak Cokro dan keluarganya?”

Bu Marni              : “Iya jelas, memangnya siapa lagi orang kaya di daerah sini kalo

                                bukan meraka.”                   

Sekar                     : “Sudahlah bu, kita tidak boleh berburuk sangka kepada orang

                                lain, itu kan gak baik bu.”

Bu Marni              : “Iya-iya. Ibu tahu Sekar.”

Sekar                    : “Bu. Sekar berangkat dulu yah. Assalamu’alaikum”

Bu marni               : “Wa’alaikum sallam”

  1. Sore itu, kuping Bu Marni memanas ketika mendengar bahwa motor bebek Hany (anak Pak Cokro) hilang. Pak Cokro yang baru pulang dari kantor, berteriakteriak. Sehingga teriakan Pak Cokro terdengar oleh Bu Marni yang sedang manyapu halaman depan rumahnya.

Pak Cokro            : “Makanya, Hany. Kamu itu jangan sembrono! Nyimpen motor

                                diluar pintu pagar rumah, ya pasti dicolong maling! Sekarang

                                memang banyak maling disekitar rumah kita ini. Jangankan

                                motor. Sandal, sepatu, sapu. Paying, bahkan pot bunga aja kalau

                                disimpan diluar pintu pagar, pasti hilang! Ngerti kamu?”

Hany                     : “Ngerti pak” (melirih)

Pak Cokro            : “Makanya, kamu harus hati-hati! Kamu harus tahu , apa

                                pekerjaan orang depan rumah kita itu?”

Hany                     : “Bapak kenapa bias ngomong begitu?”

Pak Cokro            : “Kamu harus tahu! Banyak orang iri pada kita sehingga orang

                                yang tadinya baik, bias menjadi maling.!”

Hany                     : “Hush, bapak jangan bilang begitu. Nanti kedengeran sama

                                tetangga!”

Bu marni membanting sapunya, karena merasa tersinggung dengan perkataan Pak Cokro yang sebenarnya ditunjukan  kepadanya. Dengan perasaan marah yang menggebu dan derap langkah yang tergesa-gesa datang menghampiri rumah Pak Cokro.

Bu Marni              : “Assalamu’alaikum!”

Pak Cokro            : (dengan terpaksa membuka kembali pagar yang tadi ditutupnya.

                               “Ada apa bu?”

Bu Marni              : “Pak Cokro menuduh saya mencuri motor bebek Hany?!”

                               (suara yang menghentak)

Pak Cokro            : “Ah, siapa yang bilang?” (berlagak bego)

Bu Marni              : “Saya dengar waktu Pak Cokro berteriak-teriak memarahi Hany”

Pak Cokro            : “Ah, itu perasaan Bu Marni saja”

                               (berubah santai dan ramah)

                               “Percaya Bu, saya nggak nuduh siapa-siapa. Saya hanya

                               memaharahi Hany agar tidak teledor. Gang depan rumah kita ini

                               kan jalan hidup. Banyak orang lalu lalang. Jadi, mana bisa saya

                               menuduh orang sembarangan?”

Bu Marni              : “Ya sudah!”

                               (melengos pergi tanpa permisi)

Pak Cokro            : “Huh, dasar miskin. Ada orang ngomong sedikit keras aja

                               Tersinggung.” (menutup pintu rumahnya).

  1. Pak Cokro sedang duduk melamun. Bu Marni berpikir Pak Cokro kelelahan karena seharian bekerja. Tetapi belakangan Bu Marni mulai curiga ketika ramainya berita yang disiarkan di TV  bahwa  Departemen tempat Pak Cokro bekerja telah terbongkar mega korupsi. Bu Marni berbincang-bincang dengan seorang tukang roti didepan rumahnya.

Bu Marni              : “Laris Pak jualannya”

Tukang Roti         : “Ya, Alhamdulillah bu. Lumayan bisa untuk makan anak istri

                               di rumah.”

Bu Marni              : “Ya syukurlah. Sekarang ini orang yang kaya mendadak pasti

                              memiliki rahasia tertentu.”

Tukang Roti         : “Jelas dong bu. Mana ada orang yang bekeja sehari bisa

                               langsung kaya. Pasti ada apa-apanya. Apalagi sekarang

                               Ini banyak berita-berita mengenai korupsi”

Bu Marni              : “Betul sekali pak. Di tempat bekerja Pak Cokro saja sudah

                               terbongkar kasus korupsi. Saya curiga kalo Pak Cokro itu

                               terlibat didalamnya.”

Tukang Roti         : “Bu Marni jangan ngomong begitu. Nanti jadi fitnah kan bisa

                               berabeh. Tapi saya juga merasa begitu bu.”

Bu Marni              : “Tuh kan, sama aja pak.”

Tukang Roti         : “Saya mau jualan lagi saja bu. Permisi”

Bu Marni              : “Iya pak”

Terlihat motor baru Hany datang kearahnya. Ternyata Sekar beboncengan bersama Hany. Karena kebetulan mereka satu sekolahan. Bu Marni tersenyum memandang kedua gadis tersebut, meskipun masih ada rasa sakit hati kepada Pak Cokro kala itu.

Hany & Sekar       : “Assalamu’alaikum, bu”

Bu Marni              : “Wa’alaikumsallam, baru pulang nak?”

Hany                     : “Iya Bu, tadi ada pengumuman mendadak disekolah.”

Bu Marni              : “Oh, tidak apa-apa kok. Mari main nak Hany ke rumah Ibu?”

                             (tersenyum ramah).

Hany                     : “Makasih bu. Hany pamit pulang dulu karena sudah sore. Kapan-

                               kapan pasti Hany main ke rumah Ibu.”

Bu Marni              : “Janji yah..?”  (dengan gurauan)

Hany                     : “Pasti bu, permisi Bu Marni, Sekar”

Sekar                    : “Makasih yah”                             

 

  1. Sore itu, dugaan Bu Marni terhadap Pak Cokro benar. Karena sore itu rumah Pak Cokro ramai kedatangan polisi dan tetangga yang mengerumuni di sebelah rumah megah tersebut. Bu Marni dengan memberanikan diri bertanya kepada salah seorang polisi yang berada tak jauh disampingnya.

Bu Marni              : “Maaf pak menggangu. Sebenarnya apa yang terjadi yah?”

Polisi                     : “Ini bu, Pak Cokro telah terlibat dalam kasus korupsi dan

                               harus di bawa kekantor untuk di mintai keterangan.”

Bu Marni              : “Memangnya seberapa besar Pak Cokro mengkorupsi, pak?”

Polisi                     : “Untuk informasi yang kami dapat saat ini, sekitar 1 Milyar.”

Bu Marni              : “Wah, banyak banget pak,”       

                              (Kaget akan jawaban dari Pak Polisi)

Bu Marni berkata dengan suara keras menyambut Sekar yang baru pulang dari mengaji di rumah Ustadzah Yoyyoh. Bu Marni terlihat senang meskipun Ia masih berada di antara kerumunan orang depan rumah Pak Cokro.

Bu Marni              : “Kesini nak.” (melambikan tangan )

Sekar                    : “Ada apa Bu? Kelihatannya Ibu senang sekali.”

Bu Marni              : “Lihat ituh.” (menunjuk ke rumah Pak Cokro)

                               “Makanya Sekar, kamu belajar ngaji yang baik. Biar moralmu

                               baik. Agar kalau besok-besok kamu jadi pejabat, kaamu nggak

                               jadi maling!”               

Sekar                    : “Ah, kalau pejabat bukan maling, Bu. Tapi koruptor!”

Bu Marni              : “Ah, itu hanya istilah!” (teriak Bu Marni)

                               “Tapi hakikatnya sama aja maling! Banyak duit dari hasil

                               maling aja sombong!”               

Bu Marni dan Sekar bepelukan, karena Pak Cokro mendengar perbincangan Bu Marni dan Sekar saat Pak Cokro melewati didepannya sambil dikawal oleh polisi dan dimasukkan kedalam mobil polisi. Sebenarnya tak tega melihat keluarga Pak Cokro yang sedih memandang keepergiaannya. Namun apa boleh buat, karena itu adalah akibat dari ulah Pak Cokro sendiri, dan keluarga Pak Cokro bersabar menerima keadaannya.

 

  1. Hari masih pagi. Dan matahari belum sepenuhnya muncul. Pohon jambu air, daunnya rimbundan berbuah lebat di depan halaman Bu Marni tampak segar. Begitu pula dengan pemiliknya. Bu Marni sibuk menyapu halaman, seketika mengentikan aktivitasnya karena terdengar suara member salam.

Bu Cokro              : “Assalamu’alaikum”

Bu Marni              : “Wa’alaikumsallam. Eh, Bu Cokro.”

                               (meletakkan sapu lissi dan bergegas membuka pintu  pagar)

                              “Mari masuk bu,”

Bu Cokro              : “Maaf, menggangu” (tersenyum sedikit rikuh)

Bu Marni              : “Oh, nggak nggak”

                              (melangkah duduk teras berdampingan dengan Bu Cokro)

                               “Ada apa Bu?”

Bu Cokro              : “Kalau bersedia, saya minta Bu Marni membantu-bantu lagi

                               Di rumaah saya,” (langsung to the point)

Bu Marni              : “Lho, memang pembantu  rumahnya kemana Bu?”

Bu Cokro              : “Sebelum di gelendang ke hotel prodeo, Pak Cokro meeminta

                               dua pembantu rumah kami supaya dipulangkan ke desa. Sebagai

                               gantinya memohon Bu Marni untuk kembali membantu-bantu

                               di rumah kami.”          

Bu Marni              : “Ooo” (manggut-manggut)

Bu Cokro              : “Bu Marni mau kan ?”

Bu Marni              :  (berpikir kembali atas sikap kasar pak Cokro. Namun sadar

                               akan posisinya.)

                               “Ya, ya, saya mau Bu” (sumringah, bungah)

Bu Cokro              : “Makasih banyak ya bu. Saya minta maaf atas perlakuan suami

                               Maupun keluarga saya yang tidak berkenan dihati bu Marni.”

Bu Marni              : “Iya bu. Tidak apa-apa. Tapi, maaf  Bu. Kalau boleh saya tahu,

                               Hotel predeo itu apa?”

Bu Cokro              : “Penjara”. (ragu)

                               “Tapi suami saya nggak bakal lama mendekam di sana. Paling

                               lama satu tahun . Itu karena kesalahan Pak Cokro tidak

                               terlalu besar.”

Bu Marni              : “Ooo” (manggut-manggut lagi)

Bu Cokro              : “Yah, nggak apa-apalah dipenjara. Itung-itung istirahat dari

                               Rutinitas kerja. Karena walau dipenjara, saya sudah lihat,

                               Tempatnya enak, seperti di hotel. Ada AC, kulkas, juga TV.”          

Bu Marni              : “Ooo.”

                               (lagi-lagi Bu Marni bisa manggut-manggut mengerti)

 

TAMAT

Makalah Bahasa Indonesia

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

KENAKALAN REMAJA

 

Disusun oleh        :

  1. Andyt Tegar Z                  (03)
  2. Anindya  Feroza P            (04)
  3. Ariesda Ismi                     (07)
  4. Putri Puspitasari               (27)
  5. Rainaldi Pranaata             (28)
  6. Unik Nurohmah                (34)

Kelas          : XI IPA 3

SMA NEGERI 1 MAJENANG

Jalan Raya Pahonjean Kp. 07 Tlp. (0280) 621212 Majenang Cilacap 53257

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

 

 

Daftar Isi :

 

  1. Kata pengantar ………………………………………………………02
  2. BAB I (Pendahuluan)………………………………………………..03

1.1  Latar Belakang…………………………………………………..03

1.2  Tujuan……………………………………………………………05

1.3  Permasalahan……………………………………………………06

1.4  Kajian teori………………………………………………………………………….07

  1. BAB II (Pembahasan)………………………………………………………………..10

2.1 Pengetahuan Tentang Remaja………………………………………………..10

2.2 Bentuk-Bentuk Pelanggaran…………………………………………………..11

2.3 Pelaku Pelanggaran………………………………………………………………12

2.4 Faktor-Faktor Penyebab………………………………………………………..13

2.5 Akibat Yang Timbul…………………………………………………………….13

2.6 Cara Mengatasi……………………………………………………………………14

  1. iv.     BAB III (Penutup)……………………………………………………………………..16

         3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….16

         3.2 Saran…………………………………………………………………………………..16

  1. v.      Daftar Pustaka……………………………………………………………………………17

 

  1. 1.     Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

KATA PENGANTAR

 

        Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam. Tak lupa shalawat serta salam kita hanturkan ke baginda Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga (ahlubait), sahabat (ahlusunah wal jamaah) serta para pengikutnya hingga akhir zaman.Amin.

         Pada kesempatan kali ini, kami dari kelompok kami akan membahas “Kenakalan Remaja” dengan topic pilihan yakni “Pelanggaran Tata Tertib sesuai dengan pembagian tugas dari guru pembimbing Bahasa Indonesia. Kami berusaha menyajikan suatu materi yang berkaitan dengan pokok masalah yang akan kita bahas, yang telah kami peroleh baik dari daftar pustaka, referensi buku/litelatur serta melalui media teknologi yakni internet.

        Kenakaln Remaja yang sering erat hubungannya dengan masalah pergaulan atau lingkungan luar akan menjadi acuan dalam pembuatan makalah ini. Semoga pembuatan makalah memberikan banyak manfaat informasi bagi pembaca terutama para remaja.Apabila terdapat penulisan kalimat karya ilmiah ini, kami selaku penyusun meminta maaf. Terimakasih.

 

 

  1. 2.     Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

BAB I

PENDAHULUAN

                                                                                                

1.1              Latar Belakang

      Remaja merupakan perkembangan masa labil, yang  sebgian besar mendominasi segala aktivitas.  Di  usia remaja  yang  rata-rata  adalah pelajar sekolah. Di  tengah-tengah masyarakat terdapat aturan atau kaidah  yang  mengatur setiap kehidupan bermasyarakat. Sedangkan terdapat  pula  perilaku masyarakat  yang  menyimpang atau penyimpangan.  Penyimpangan merupakan perilaku  yang  oleh sejumlah  orang  dianggap sebagaihal  yang  tercela dan diluar batas  toleransi. Karena tema dalam makalah ini adalah Kenakalan Remaja maka akan dijabarkan mangenai hal  yang  berkaitan tersebut. Sebagai sebuah tahapan dalam periode perkembangan manusia,  masa remaja merupakan masa  yang  paling  rentan. Secara psikologis perubahan kondisi pada masa ini menyebabkan remaja mudah menyerap pengaruh  yang  dating dari sekitarnya. Kita  tentu sering mendengar perilaku remaja  yang senang meniru gaya dari para bintang idolanya. Dari gaya rambut, model busana, maupun gaya hidup artis atau penyanyi idolanya kerap menjadi inspirasi  yang  mempengaruhi perilaku dan gaya hidup seorang remaja.

  1. 3.     Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

      Perilaku menyimpang  yang  terjadi pada para remaja ini dilakukan sebagai bentuk pengabaian terhadap realitas  social  sekaligus juga dapat menyebabkan mereka terabaikan secara  social  dari lingkungannya. Karna itulah kenakalan remaja sering menimbulkan keprihatinan berbagai pihak apalagi masa remaja merupakan periode penting sebagai bekal berharga untuk memasuki masa dewasa  yang  lebih matang. Untuk membatasi perilaku remaja perlu adanya agen atau  media  sosialisasi  yang  tepat,  agen tersebut ialah sekolah. Sekolah merupakan system pendidikan  formal  otomatis  yang  memiliki aturan mengenai tiap-tiap perilaku  yang   melanggar  yang lebih dikenal dengan tata tertib.

      Sedangkan tata tertib merupakan aturan yang mengikat suatu anggota kelompok atau masyarakatnya. Jadi tata tertib sekolah, ialah aturan yang mengikat warga sekolahnya.Dimana tata tertib tersebut dibuat untuk menertibkan dan mendisiplinkan segala perilaku atau tingkah warga atau kelompok didalamnya. Agar tidak melenceng atau menyimpang norma diluar aturan atau norma-norma yang mempunyai aturan lebih berat yang berada di tengah-tengah masyarakat luas.

 

 

 

  1. 4.     Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

1.2                          Tujuan

  1. Untuk siswa :
  • Menjadikan  siswa-siswi  sadar, taat, dan    peduli  terhadap  tata  tertib  sekolah.
  • Mengubah pola  pikir   dan  memotivasi  siswa  untuk  lebih  mentaati  tata  tertib  sekolah
  • Memberikan  informasi  tentang  tata  tertib  sekolah  sehingga  dapat  mencegah  terjadinya  pelanggaran  oleh  para  siswa.

 

  1. Untuk Umun :
  • Pembekalan informasi terkait dengan perkembangan remaja
  • Mengantisipasi perubahan perilaku para remaja  khususnya siswa sekolah
  • Memahami tentang adanya aturan yang mengikat segala tata cara kehidupan merupakan hal yang sangat penting

 

  1. Secara khusus (Bidang Study) :
  • Memenuhi criteria penilaian guru pembimbing
  • Penulisan makalah ini dijadikan bahan evaluasi praktek pembelajaran terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan
  1. 5.     Karya Ilmiah Kenakalan Remaja
  • Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru pembimbing dengan baik
  • Serta meningkatkan kemandirian siswa-siswi dalam menjalankan tanggung jawabnya

 

1.3                          Rumusan Masalahan

 

    Kenakalan remaja yang terjadi di sekolah karena adanya pengaruh oleh lingkungan sekitar.Secara umum, adaptasi siswa dengan teman-temannya mempengaruhi perilaku dan pola hidup bagi diri seorang anak. Karena perkembangan jati diri untuk mendapat keingintahuan terhadap sesuatu dan memperoleh perhatian atau pusat perhatian ditengah  masyarakat sekitarnya.

Berikut adaalah rumusan masalah hasil kelompok kami :

  1. Apa  saja  bentuk  pelanggaran  yang  dilakukan  ?
  2. Apa  akibat  dari   pelanggaran tata  tertib  sekolah  ?
  3. Bagaimana  cara  mencegah  terjadinya  pelanggaran  dari tata tertib  sekolah  ?
  4. Apa yang menjadi penyebab atau yang menimbulkan terjadinya kenakalan remaja disekolah?
  5. Bagaimana cara  mencegah agar tidak terjadi kenakalan remaja?
  6. 6.     Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

1.4                          KajianTeori

  1. A.   Pengertian
    1. Pengertian  tata  tertib

Yaitu peraturan yang mengikat warganya ataupun kelompoknya dibawah naungan suatu organisasi dan dibuat berdasarkan kesepakatan bersama.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) tata tertib yaitu peraturan-peratuan yang harus ditaati atau di laksanakan. Sedangkan definisi tata tertib sekolah merupakan peraturan – peraturan yang harus ditaati oleh semua warga sekolah yang peraturannya dibuat oleh pihak sekolah yang berwenang.

  1. Pengertian  pelanggaran

Pelanggaran  yaitu  perilaku  yang menyimpang untuk melakukan tindakan menurut kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang telah dibuat.Sedangkan  dalam  (http://tarmizi.word.com//2008/12/12antarhukuman-dan-disiplin-sekolah/)  pelanggaran  yaitu  tidak terlaksananya peraturan atau tata tertib secara konsisten akan menjadi salah satu penyebab utama terjadinya berbagai bentuk dan kenakalan yang dilakukan siswa, baik di didalam  maupun  di luar  sekolah.Kesimpulan  pelanggaran  yaitu  perilaku  menyimpang  yang  dilakukan  diluar  peratura  yang  telah  dibuat  yang  menyebabkan  terjadinya  bentuk  kenakalan  remaja.

  1. 7.     Karya Ilmiah Kenakalan Remaja
  2. B.   Macam – Macam Pelanggaran

Banyaknya pelanggaran yang dilakukan dalam berbagai macam karakteristik serta pelakunya yang marak terjadi dikalangan para remaja dan korbannya adalah masyarakat. Macam-macam pelanggaan didasrkan pada berat dan ringannya tindakan pelanggaran. Sehingga dapat dikelompokan menjdi dua yaitu pelaggaran yang berat dan pelanggaran ringan serta pemberian sanksi sesuai dengan tindakannya sendiri.

  1. C.   Metode Kajian Teori / Penelitian

Pembuatan karya tulis ini yang memiliki judul makalah “Kenakalan Remaja”  menggunakan metode observasif yaitu penelitian berdasarkan pengamatan langsung dan berpegang pada keobyektivan suatu masalah yang akan di bahas dalam  makalah kami.

  1. D.   Kriteria Umur

    Untuk remaja berlaku pada umur 13-16 tahun, selebihannya merupakan masa kedewasaan. Untuk pelaku yang berumur kurang dari 23 tahun disebut dengan kanak-kanak. Di Indonesia pelaku pelanggaran baik melanggar aturan norma maupun aturan yang dibuat  secara nomal mapun informal adalah kalangan remaja. Hal ini terjadi karena perkembangan remajalah yang mengalami beberapa masalah dan perkembangan

 

  1. 8.     Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

pembentukan kepribadian pun menjadi  pesat karena kemajuan teknologi serta lingkungan sekitarnya.

Untuk lebih mengenali seorang anak masuk kedalam masa peremajaan adalah sebagai berikut :

a. 12-15 tahun

b. Masa remaja awal 15-18 tahun

c. Masa remaja pertengahan 18-21 tahun

d. Masa remaja akhir.

      Untuk kenakalan remaja sendiri merupakan pelanggaran peraturan atau tindakan diluar norma-norma  yang telah ada dan pelkunya adalah  seorang remaja.  Biasanya factor ini yang sangat bayak mempengaruhi kenakalan remaja dan di antaranya :

  1. Hal-hal yang negative akhirnya menimbulkan kriminalitas
  2. Nongkrong sambil berjudi dan minum minuman keras
    1. c.             Kurangnya perhatian dari orang tua maka anak merasa asing. 

 

 

 

 

 

  1. 9.     Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

BAB II

PEMBAHASAN

2.1                Remaja

Kenakalan remaja di sekolah sangat di tentukan oleh keadaan siswa dan lingkungannya sendiri.Dimana linbgkungan sangat mempengaruhi jiwa seseorang ataupun karakteristik siswanya sendiri.

    Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun.Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak.Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.

 

  1. 10.                        Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas

sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua.Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.

Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.

 

2.2                Bentuk – Bentuk Pelanggaran

    Merupakan suatu bentuk aturan beserta sanksi yang disertai dengan point-point tertentu berdasarkan dengan berat atau ringannya pelanggran yang dilakukan. Perihal bentuk-bentuk pelanggaran dirincikan sebagai berikut :

  1. 11.                        Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

Permisalan yakni kemajuan teknologi yang mengembangkan kehidupan yang sombong atau kepedulian yang kurang sehingga perilaku siswa berubah drastis. Contohnya yang gampang atau mobile yaitu Handphone yang sering disalahgunakan oleh siswa. Contoh lain dari bentuk pelanggaran tata tertib antara lain, membawa video, majalah atau bacaan porno ke sekolah, membawa senjata tajam, merokok dan meminum minuman keras termasuk pelanggaran yang dipengaruhi oleh lingkungan luar. Pelanggran yang terberat yaitu pelanggaran yang menyimpang moral agama dan susila, sedangkan sanksi terberatnya yaitu siswa dikeluarkan dari sekolah.

 

 

2.3                Pelaku Pelanggaran

Biasanya peraturan sekolah kebanyakan hampir 80% dari kurang lebih jumlah siswa yang rata-rata berjumlah 980-1200 disetiap tingkat sekolah SMA,SMK/MA atau sederajat pelaku pelanggarannya adalah para siswa itu sendiri. Yang kemudian berbagai pelanggarannya ialah keterlambatan atau ketidak disiplinan yang terus dilakukan para siswa sehingga menumbuhkan suatu inovasi yakni penetapan dan pembuatan peraturan peraturan yang dibuat oleh suatu organisasi dan ditujukan kepada anggota kelompok organisasi tersebut.

  1. 12.                        Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

2.4                Faktor-Faktor Penyebab

    Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi akibat pelanggaran tata tertib yang terjadi dikalangan remaja dan berkaitan dengan ketidak disiplinan siswa terhadap  peraturan yang dibuat oleh sekolah, antara lain :

1. Kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua

2.Rendahnya keteladanan dari orang-orang dewasa

3. Keadaan keluarga yang tidak nyaman

4. Beredarnya VCD porno baik di dalam negeri maupun di luar negeri

5. Semakin banyknya siaran televisi swasta selalu di tiru oleh siswa

6. Karena factor lingkungan yang kurang baik.

7. Untuk mencari perhatian lingkungan sekitar

2.5      Akibat Yang Timbul

    Beberapa hal yang ditimbulkan akibat dari pelanggaran tata tertib siswa terhadap peraturan yang dibuat. Sebagai berikut adalah akiba yang ditimbulkan antara lain :

  1. Sikap acuh yang di tujukan siswa kepada orang lain
  2. Rasa malas dan kurangnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar
  3. Kurangnya siswa dalam memnfaatkan waktu
  4. Ketidaksiplinannya siswa dalam mematuhi peraturan yang ada
  5. Siswa memiliki kebiasaan yang buruk
  6. 13.                        Karya Ilmiah Kenakalan Remaja
    1. Tanggungjawab siswa terbengkalai atas tugas yang diberikan oleh gurunya.
    2. Siswa menjadi tidak mandiri
    3. Siswa memperoleh pergaulan yang kurang baik
    4. Prestasi siswa menurun dan sosialisasi berkurang

2.6      Cara Mengatasi

Untuk mengambil suatu tindakan yang dilakukan, perlu tahunya dampak yang berkenaan dengan pelanggaran tata tertib yang termasuk kenakalan remaja yang sering terjadi. Berikut merupakan penjabaran dari dampak negatif maupun dampak positif :

  1. Dampak Positif

    a.  Para remaja akan dapat wawasan dan pengetahuan mengenai                  remaja baik diluar maupun didalamnya

b. Dapat menilai mana yang baik dan yang buruk

c. Dapat menjalin persaudaraan yang mungkin lebih dekat

  1. Dampak Negatif

a. Pergaulan yang salah di anggap baik

b. Akan mengakibatkan keangkuhan dan kesombongan

c. Dapat atau di pandang  jelek oleh masyarakat atau teman-teman

    terdekatnya

  1. 14.                        Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

Dapat demikian para remaja harus bisa memilih mana yang baik dan warna yang buruk dalam bergaul, karena akan berakibat bagus pada diri kita masing-maisng dan mungkin juga dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang luar.

   Setelah diketahuinya dampak negatif dan positif maka dapat disimpulkan untuk mengatasi pelanggaran siswa sebagai berikut :

  1. Penetapan peraturan siswa yang lebih ketat
  2. Pemberian konselingan atau bimbingan terhadap anak didiknya
  3. Memanfaatkan waktu luang untuk memberikan motivasi-motivasi diselingan waktu (seperti pemeberian pelajaran non formal yaitu BK bimbingan Konseling)
  4. Membentuk kepribadian untuk disiplin diri
  5. Menciptakan suasana kenyamanan didalam keharmonisan keluarga
  6. Mengorganisir untuk membangun kerjasama yang baik diantara siswa-siswa yang membentuk suatu kelompok.

 

 

 

  1. 15.                        Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

BAB III

PENUTUP

3.1          Kesimpulan

    Kenakalan remaja merupakan hal yang menyimpang yang dilakukan oleh para remaja. Sehingga menimbulkan suatu inovasi untuk menciptakan kehidupan tentram dan komunikasi antar sesama anggota masyarakat yang baik. Maka dari itu dalam suatu orgnisasi-organisasi membuat suatu peraturan atau kaidah-kaidah yang harus ditaati oleh anggota masyarakatnya. Dan sekolah terlibat sebagai organisasi yang harus mendirikan suatu ketaatan dan kedisiplinan kepada siswa-siswinya, peraturan yang terdapat disekolah ini lebih dikenal dengan sebutan Tata Tertib Sekolah yang mencakup warga sekolah baik siswa, dewan guru beserta karyawan.

 

 

 

 

 

  1. 16.                         Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

3.2          Saran

    Saran yang mungkin penulis sampaikan adalah kita selaku generasi muda jauh dari narkoba atau terjerumus pada hal-hal yang negative. Karena kenakalan remaja timbul dari hal-hal yang dianggap sepele padahal semua itu awal dari keburukan. Oleh kerena itu, kita senantiasa berdo’a dan berharap jauhkanlah semua ketakutan-ketakutan yang menghantui orang tua, dan harapan kita selaku generasi penerus.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. 17.                        Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

Daftar Pustaka

  1. http://tarmizi.word.com//2008/12/12antarhukuman-dan-disiplin-sekolah/
  2. http://sutardjiwo.blog.com//2009/11/02/kedisiplinan-siswa-dan-tata-tertib -sekolah/
  3. Skripsi TATA TERTIB SEKOLAH SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN tahun 2012
  4. www.pustakaskripsi.com/tata-tertib-sekolah-sebagai-saran-pndidikan
  5. ulum.guru-indonesia.net/artikel_detail-25592.html
  6. Ulum,Khoirul.2012. Kenakalan Siswa Sekolah. Jakarta : Pustaka
  7. Yulista, Nina Unun. 2011. Upaya Sekolah dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Panji. Situbondo : Skripsi PKN
  8. www.UMY.net//Bahasa-Sastra-Indonesia

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. 18.                        Karya Ilmiah Kenakalan Remaja

Tugas Fisika Semester 1

 

TUGAS PRAKTIKUM FISIKA

SEMESTER 1

 

 

 

 

Disusun oleh             :

Nama                         : Ariesda Ismi J

No Absen                  : 07

Kelas                         : XI IPA 3

 

 

 

SMA NEGERI 1 MAJENANG

Jalan Raya Pahonjean Kp. 07 Tlp. (0280) 621212 Majenang Cilacap 53257

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

AYUNAN SEDERHANA

  1. TUJUAN

Menghitung waktu yang di perlukan oleh ayunan untuk melakukan sekali gerak bolak-balik disebut Periode ( T ).  Mengetahui hubungan panjang  tali (L)  dengan waktu ( T ) pada sebuah ayunan.

  1. ALAT DAN BAHAN

–         Benang

–         Statif

–         Stop wacth

–         Lima buah beban gantung massa berbeda

–         Mistar

  1. DASAR TEORI

    Getaran yaitu gerakan bolak balik disekitar titik kesetimbangan. Sebagai salah satu contoh tali di gantung pada sebuah tiang dan dikenakan massa berat beban benda kemudian diayunkan akan bergerak bolak-balik. Getaran yang setelah selang waktu tertentu selalu kembali ke kedudukan semula disebut Getaran Periodik. Dan selang waktu tersebut dinamakan periode ( T ).  Sedangkan persamaan Gerak harmoni untuk periode , T =  2π,

maka T sebanding dengan   dan berbanding terbalik dengan g.

  1. CARA KERJA
    1. Gantungkan beban 100 gram dengan panjang tali ( L) 40 cm pada tiang (statif).
    2. Ayunkan beban itu dengan sudut simpangan yang kecil yaitu sebesar 10o  , usahakan ayunan dalam suatu bidang datar.
    3. Dengan stopwatch ukurlah waktu untuk 10 ayunan penuh. Pengukuran tersebut  untuk mengukur periode (T).
    4. Dengan panjang tali tetap 40 cm ulangi percobaan tersebut dengan beban 50 gram, 100 gram, 150 gram, 200 gram dan 250 gram.
    5. Catatlah semua data pengamatan pada table 1 lengkapi pula T pada kolom terakhir.
  2. HASIL PENGAMATAN (DATA)

Tabel 1.

No

Beban ( gram )

Waktu 10 ayunan (s)

Waktu 1 ayunan T ( s )

1

50

13

1,3

2

100

13

1,3

3

150

13

1,3

4

200

13

1,3

5

250

13

1,3

              

               Untuk menghitung periode ( T ) yaitu menggunakan rumus,

               T  =   ,

           Dimana :

               n = banyaknya ayunan (kali)

               t = waktu (s)

               T = periode (s)

 

 

 

 

 

 

 

               Tabel 2.

               Pada beban tetap (50 gram) ulangi percobaan tersebut dengan panjang

               tali yang berbeda yaitu : 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cm, dan 100 cm

               (berkelipatan). Dan catat hasilnya pada Tabel 2.

              

No

L (panjang tali) (cm)

Waktu (10 ayunan ) (s)

Waktu ( 1 ayunan ) (s)

T2

(s)

1

20

9

0,9

0,81

2

40

13

1,3

1,69

3

60

15

1,5

2,25

4

80

18

1,8

3,24

5

100

20

2,0

4,00

 

 

 

  1. ANALISIS DATA

(gambar Grafik, gradient dan persamaan terlampir )

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. PEMBAHASAN

 

  1. Dengan memperhatikan table 1 apakah waktu ayun (T) di pengaruhi oleh besar beban yang dipakai?

Jawab :

Tidak, karena masing-masing beban dengan berat yang berbeda memiliki waktu (t) dan waktu (T) yang sama.

 

  1. Dari table 2 apakah T bergantung pada panjang tali?

Jika ya, bagaimana pengaruh L terhadap T?

Jawab : 

Ya, karena semakin panjang  L  maka T akan  semakin cepat atau besar.

 

  1. Lukiskan grafik T2 sebagai sumbu y (tegak) dan L sebagai sumbu x (mendatar). Apakah bentuk grafik yang dihasilkan?

Jawab :

 

      

 

               Bentuk grafik yang dihasilkan, lihat pada gambar grafik.

               Atau grafik T2 sebagai sumbu y dan L sebagai sumbu x menggambarkan

               bentuk garis ke atas atau naik.

 

 

 

 

 

  1. Dari grafik tersebut coba kamu nyatakan hubungan antara T2 dan L?

Jawab :

T2 sebanding lurus  dengan  L, atau

F’ = – ω sin θ (gaya pemulih )

m a = – m g y/L

m(-ω2 y) = – m g y/L

ω2  = g / L

jika  ω = 2π/T

maka, (2π/T)2  =  g/L

 

  1. Tuliskan dalam bentuk persamaan !

Jawab :

Lihat no 4.

(2π/T)2 = g/L

2π/T = (g/L)1/2

T = 2π (g/L)1/2

 

  1. Kemiringan grafik (tangent α = C = 4π/g )

Oleh sebab itu hubungan antara waktuayun (T2) dengan panjang tali bandul (L) dapat di rumuskan?

Jawab :

Tan α = y/x

Tan α = T2/L

C = T2/L

T2 = 4π L/g

 

  1. Tentukan nilai konstanta C dari grafik !

Jawab :

Tan α = C

C = ∆ T2 / ∆ L

C = 4,00 – 0,81 / 100 – 20

C = 3,19 / 80

C = 0,039875

C = 3, 9875 x 10-3

 

  1. Hitunglah nilai percepatan grafitasi  (g)  dari nilai  C tersebut !

Jawab :

C =  4π/g

3, 9875 x 10-3 = 4 x 3,14 / g

3,9875 x 10-3 = 12,56 / g

g = 1,256 x 101 / 3, 9875 x 10-3

g = 0,31498 x 104

g = 3,1498 x 103 m/s2

 

 

  1. Apakah hasilnya sesuai dengan yang kamu ketahui?

Jawab :

Tidak, karena g pada umumnya bernilai 9,8 atau 10 m/s2

Sedangkan nilai g  pada grafik antara T2 dan L bernilai 3,498 x 103 m/s2. Nilai g = 10 m/s2 merupakan percepatan gravitasi benda terhadap bumi. Sedangkan   nilai g = 3,498 x 103 merupakan percepatan gravitasi benda terhadap tali ayun dan periode ayunan.

 

  1.  Mengapa dalam percobaan ini, mengambil waktu 10 ayunan, bukan satu ayunan saja ?

Jawab :

Karena untuk menghitung periode T dengan persamaan hitung t/n. Sehingga 1 ayunan saja menghitung nilai waktu t.

 

  1. KESIMPULAN

      Jadi, dari hasil percobaan dapat di ambil kesimpulan bahwa periode T di pengaruhi oleh panjang atau pendeknya panjang tali L. Maka apabila semakin pendek L, periode T semakin kecil. Apabila semakin panjang T, periode T semakin besar.